Pernikahan Nabi Sulaiman dengan Ratu Balqis terjadi pada hari Jum'at,
tatkala Ratu Balqis datang ke istana Nabi Sulaiman dengan membawa
singgasananya.
(Diriwayatkan): Bahwa Ratu Balqis itu
adalah tergolong wanita yang sangat cantik dan sempurna akalnya, karena
itulah bangsa jin merasa iri hati terhadapnya. Namun demikian, menurut
mereka (para jin) Ratu Balqis mempunyai dua cela (aib), yaitu: pendek
dan yang kedua: betisnya seperti betis unta.
Nabi
Sulaiman memerintahkan supaya para jin merubah sedikit singgasananya
Balqis, lalu beliau menyuruh pula untuk dibangunkan sebuah mahligai yang
terbuat dari kaca, di sebelah bawah dan sekitarnya dialiri sungai
dengan berisikan ikan-ikan dan katak-katak. dan diatas air itu dibuatkan
jembatan dari kaca.
Ketika Ratu Balqis dan rombongannya tiba di istana Nabi Sulaiman, Nabi Sulaiman bertanya kepadanya: Apakah ini singgasana anda?
Jawab Ratu Balqis: Mungkin, ya.
Ratu
Balqis tidak mengatakan ya, karena dilihatnya ada sedikit perubahan.
Juga tidak mengatakan bukan, sebab dilihatnya ada kemiripan bahwa ia
adalah seorang wanita yang berakal lagipula bijaksana.
Selanjutnya
Nabi Sulaiman mempersilahkan Ratu Balqis dan rombongannya untuk
memasuki istana. Ketika Ratu Balqis melihat ke dalam istana itu, tampak
olehnya seakan-akan ada genangan air, maka ia pun mengangkat gaunnya
sehingga betisnya tersingkap kelihatan. Nabi Sulaiman mengetahui persis
bentuk betisnya itu, maka tak tampak satu aib pun sebagaimana yang
diisyukan oleh golongan jin.
Sulaiman berkata kepada Balqis: Hai
Balqis, turunkanlah gaunmu! Ini adalah sebuah mahligai yang licin yang
terbuat dari kaca, tidak ada airnya, dan tidak basah!
Ketika Ratu
Balqis menyaksikan semua kehebatan Nabi Sulaiman itu, ia pun berkata
dalam hatinya: Walaupun kerajaanku luas, singgasanaku indah dan hebat,
balatentaraku banyak, namun bila semua itu dibandingkan semua yang aku
lihat di istana Sulaiman, tidak ada bandingannya, jauh sekali
perbedaannya.
Karena itu Ratu Balqis berkata, seperti yang dilukiskan oleh Allah dalam Al-Qur'an Surah An Naml: 44 yang artinya:
"Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku telah berbuat aniaya (zhalim) terhada diriku
dan aku berserah diri bersama Sulaiman kepada Allah, Tuhan semesta
alam."
Setelah itu Ratu Balqis kawin dengan Nabi Sulaiman as.
Siapakah
yang dapat melukiskan kebesaran kerajaan Nabi Sulaiman, dimana angin
sebagai kendaraannya, manusia dan jin sebagai balatentaranya, burung
sebagai pembantunya dan teman bicaranya, binatang buas sebagai
pekerjanya dan para malaikat sebagai utusannya!
Nabi
Sulaiman mempunyai suatu lapangan, yang sebagian tanahnya terbuat dari
emas ansbagan lagi dari perak. Dan bila tentaranya itu dibariskan di
lapangan, maka panjang barisannya itu tidak kurang dari seratus parsakh.
Adapun luas tempat tinggalnya adalah sebulan perjalanan.
Golongan
Jin menganyamkan baginya sebuah permadani dari emas dan perak, pada
permadani itu terdapat dua belas ribu mihrab, pada setiap mihrab
terhadap kursi dari emas dan perak, duduk diatas tiap-tiap kursi itu
seorang alim dari ulama' Bani Israil.
Setiap hari yang dimasak
adalah kira-kira seribu unta, empat ribu sapi dan empat puluh ribu
kambing. Juga Nabi Sulaiman mempunyai piring-piring yang besar bagaikan
kolam, dan periuk yang senantiasa berada diatas tungku. Hal itu telah
dilukiskan oleh Allah firman-Nya QS. Saba': 13 yang artinya:
"Para
jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari
gedung-gedung yang tinggi, dan patung-patung dan piring-piring yang
(besarnya) seperti kolah, dan periuk yang tetap (berada di atas tungku)
..."
(Dalam cerita ini ada suatu isyarat): Wahai umat
Muhammad! sesungguhnya di dalam syurga telah disediakan tempat-tempat
tinggal, kebun-kebun, sungai-sungai dan buah-buahan. Di dalamnya
terdapat semua yang disukai jiwa dan disenangi mata. Dan di dalamnya
juga terdapat yang tidak pernah terlintas pada pikiran manusia.
Dikatakan
bahwa serendah-rendah derajat/tingkatan tempat tinggal umat Nabi
Muhammad di dalam syurga adalah seluas kerajaan Nabi Sulaiman seratus
kali. Malah lebih baik, karena syurga adalah tempat yang abadi nan
kekal. Didalam syurga tidak ada matahari, rasa dingin, awan, kilat,
kepenatan, keruwetan, kerakusan. Abadi tanpa batas, pemberian tanpa
hitungan, penerimaan tanpa penolakan, serta penyampaian kepada Yang Maha
Esa, Maha Tunggal, tidak ada yang menyerupai dan yang menandingi-Nya.
Subhanallah atas apa yang telah diciptakan Allah Subhanahuwwata'ala
Pernikahan Antara Nabi Sulaiman dengan Ratu Balqis